Minggu, 09 September 2012

Orang sadar Vs orang tidak sadar

Tak terasa umur ini terus bertambah. Bertambahnya umur ini sejatinya mendekati kerusakan, kefanaan, dan kehancuran. Bertambahnya umur ini menandakan bahwa kita lsedikit demi sedikit mendekati pemutus segala kenikmatan. Gunting yang akan memotong segala harapan dan cita-cita kita, gunting yang akan mencambuk kita sehingga menimbulkan kengeringan dan ketakutan yang beda dari ketakutan selainnya. Gunting yang akan mengembalikan kesadaran kita yang begitu bernafsu dengan dunia. Gunting itu adalah kematian.

 

Kita akan melihat manusia ini pada umumnya adalah orang yang sadar dan orang yang tidak sadar. Sadar akan kehidupan dan tidak sadar atas kehidupannya. Penggolongan ini membentuk hijab bagi dua kelompok ini. mereka akan semakin menghindari satu sama lain. Tidak suka untuk sekadar berkumpul dengan mereka. Mereka akan lebih senang dan nikmat untuk berkumpul dengan kelompoknya mereka. Kenapa sepeti itu? Karena jelas, dua kelompok itu mempunyai perbedaan jelas visi dan misinya. Bagaimana mungkin orang yang mempunyai visi untuk bertemu Allah bisa sama kegiatannya dengan orang yang mempuyai visi ‘hidup ini hanya sekali, jadi jangan kita tidak manfaatkan’?

Allah, sungguh saya termenung dengan Firman-Mu ini :

1. Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). 2. Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, 3. (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu[951], padahal kamu menyaksikannya?" (QS Al_Anbiya 1-3)



Manusia amat tidak peduli dengan tujuan diciptakannya. Amat tidak peduli dengan semua yang Allah berikan kepada-Nya. Mereka mensyukurinya dengan menyakiti-Nya, melukai-Nya dan membuat geram Tuhan-Nya. Manusia itu tidak mengetahui atau pura-pura tidak mengetahui tentang nama-nama Allah, janji-janji Allah. Semua dari kita tahu bahwa Allah Arrazaq (pemberi Rezeki), tetapi masih banyak manusia yang merasa getir dan khawatir akan rezekinya yang ‘dipangkas’ oleh orang lain. Semua dari kita juga tahu bahwa Allah Arrahim (Maha Penyayang), tetapi mengapa manusia itu malah merasa lelah dan malu untuk meminta maaf kepada-Nya, padahal Allah Maha pemberi maaf? Bahkan Dosa sebesar dan sebanyak apapun Allah akan terima pengampunannya.

Saudaraku...

Umur itu laksana Bazar tempat jual beli berbagai macam barang. Ada barang bagus, ada pula barang jelek. Orang yang berakal adalah orang yang akan membeli baranga yang bagus tentunya, bermutu (kendati barangnya mahal), yang lebih awet dari barang jelek (meski barangnya murah). Tentunya bagi orang yang berakal akan memilih sesuatu yang sangat berharga untuk barang yang dibelinya.

Lihatlah, Imam Ibnu Al-Jauzi menjelaskan ini dengan sangat jelas dan sangat mengena. Beliau mengatakan :

“ Orang yang tahu kemuliaan alam semesta harus meraih sesuatu yang paling mulia diantara yang ada di semesta ini. Umur ini ibarat bazar dan bisnis itu beragam. Banyak orang awam berkata, ‘hendaknya anda memburu sesuatu yang bisa dibawa dengan ringan, tapi nilainya mahal.’ Orang yang sadar sepatutnya mencari sesuatu yang pailing mahal nilainya dan sesuatu yang paling berharga di dunia ini.”

Apakah yang paling berharga didunia ini menurut beliau? Kemudian beliau menutup pesan itu dengan...

“ Sesuatu yang paling berharga di dunia ini adalah mengenal Allah Azza wa Jalla.”

Saudaraku...

Sadar akan hakikat hidup dan perjalanan ini begitu agung dan indah. Karena kesadaran merupakah salah satu bukti kecintaan Allah kepada Hamba-Nya, jika Dia menginginkan kebaikan kepadanya.

Dahulu, saya sering diberi peringatan sama Allah. Jika saya bermaksiat, maka seketika itu atau selang beberapa waktu Allah langsung menyadarkan saya dengan cobaan/musibah yang ditimpakan langsung kepada saya. Dan itu sering terjadi dibeberapa kehidupan saya. Namun, mudah-mudahan saya tdak lantas menikmati penyadaran itu dengan tetap asyik bermaksiat pada-Nya. Allah memuliakan hamba-Nya yang sadar dan tidak mengulangi kesalahan yang diperbuatnya.

Penyadaran itu bisa berupa cobaan, ataupun berupa tidak enak di hati. Sebab hati mempunyai fitrah kebaikan. Terkadang tersadarkan dengan hati yang seolah-olah memberi tahu kepada kita bahwa ini adalah benar, ini adalah salah. Jika ini kebenaran, niscaya hati kita merasa tentram dan nyaman dibuatnya. Namun jika itu keburukan dan kemaksiatan, maka hati ini akan merasa takut dan gelisah.

Inilah senada yang diungkapkan oleh seorang generasi Tabi’in

Muhammad bin Sirrin berkata,

“Jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya, Dia memberinya pengingat dari hatinya sendiri yang bertugas menyuruhnya untuk berbuat baik dan melarangnya mengerjakan keburukan.”

Jika ia menyimpang dan lalai tidak berupaya mengenal tujuan penciptaan dirinya, ia diingatkan oleh hatinya. Lalu ia segera kembali kejalan benar dan kita akan melihat dia selalu sadar.

Saudaraku...

Imam Ibnul Al-Juazi menjelaskan ciri-ciri orang yang selalu sadar. “ Obsesi orang mukmin selalu menyatu dengan akhirat. Apa saja yang ada di dunia memotivasinya ingat akhirat. Setiap orang disibukan oleh sesuatu dan obsesinya ialah kesibukan itu.” Kemudian beliau menjelaskan kembali dengan model percontohan yang kita dekat denggannya...

“Tidakkah anda melihat jika sekelompok orang ari berbagai kalangan masuk ke showroom, misalnya, maka nada kan melihat pedagang kain mengamati kain dan menaksir harganya? Anda melihat tukang kayu melihat atap-atapnya? Anda melihat arsitek memandang tembok? Dan Anda melihat penenun melihat tenunan pakaian? Sedang seorang mukmin jika melihat kegelapan, ia ingat kegelapan alam kubur. Jika ia melihat hal-hal nestapa, ia ingat siksa di akhirat. Jika ia mendengar suara yang mengerikan, mia ingat tipuan terompet pada hari kiamat. Jika ia melihat orang tidur, ia ingat orang-orang mati di alam kubur. Jika ia melihat kenikmatan, ia ingat surga. Obsesinya selalu terkait dengan itu semua dan itulah yang selalu menyibukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts