MUTIARA SALAF
Syaddad bin Aus pernah berkata:
“Sesungguhnya kalian semua hanya dapat
melihat sebab musabab adanya kebajikan, demikian juga sebab musabab kejahatan.
Sementara kebajikan dengan segala sangkut pautnya tempat kembalinya adalah
Surga. Sedangkan kejahatan dengan sangkut pautnya tempat kembalinya adalah
Naar. Dunia adalah hamparan nyata yang dikenyam oleh orang yang baik maupun
yang jahat. Sementara akhirat adalah adalah janji pasti yang akan diatur oleh
Sang Maha Raja Nan Maha Perkasa. Segala sesuatu memiliki pecinta. Jadilah kamu
sekalian pecinta akhirat, jangan kalian menhjadi pecinta dunia.”
(Shifatush Shafwah I : 708)
Yunus bin Zubair menjenguk Jundub
kemudian berkata: “Berwasiatlah kepadaaku.” Beliau
berkata: “Saya nasehatkan kamu sekalian untuk bertaqwa kepada Allah,
saya nasehatkan pula agar kalian membaca dan mempelajari Al-Qur’an, karena ia
sesungguhnya adalah cahaya di malam yang gelap dan petunjuk di siang hari.
Amalkanlah ajarannya dengan segala konsekwensi susah dan lelahnya. Apabila
harus berhadapan dengan cobaan, dahulukanlah kepentingan agamamu dari
kepentingan duniamu. Apabila cobaan berlalu, dahulukan juga kepentingan agamamu
meskipun harus mengorbankan diri dan hartamu. Sesungguhnya orang yang rusak
adalah yang rusak agamanya dan orang yang merugi adalah orang yang terampok
agamanya. Ketahuilah, tidak ada lagi kesulitan sesudah engkau masuk Jannah dan
tidak ada kebahagiaan lagi sesudah engkau masuk Naar.”
(Siyaaru A’laamin Nubalaa’ III : 174)
Umar bin Al-Khattab berkata: “Pelajarilah ilmu agama senbelum kalian memegang kekuasaan.”
Sufyan berkomentar: “Karena kalau seseorang telah mempelajari ilmu agama (Islam), ia
tak akan lagi berhasrat mengejar kekuasaan.”
(Shifatush Shafwah II : 236)
Umar bin Khaththab radhiyallahu'anhu :
Dengan Islam, maka selamanya kita tdk
akan mencari kemulyaan selain
dari Islam" (al-Mustadrak 1/61-62)
Al Imam Qawaamus Sunnah Al Ashbahani
rahimahullah berkata:
“Barangsiapa
menyelisihi sahabat dan tabi’in
(salaf) maka ia sesat, walaupun
banyak ilmunya.”
(Al Hujjah fii Bayaanil Mahajjah,
2/437-438, dinukil dari kitab Al Intishaar li Ahlil Hadits, hal. 8)
Imam al Auzai rahimahullah
(wafat 157H) berkata :“
Hendaklah
kamu berpegang kepada atsar
Salafush Shalih meskipun orang-
orang menolaknya dan
jauhkanlah diri kamu dari
pendapat orang meskipun ia hiasi
pendapatnya dengan
perkataannya yang indah
” [Imam al-Aajury dalam as-Syariah I/445
no. 127, dishahihkan oleh al-Albany dalam Mukhtashar al-Uluw lil Imam adz-Dzahaby hal.138, Siyar
Alaam an-Nubalaa VII/120.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar